Wisata Pasar Malam Sekaten Yang Berada Di Yogjakarta
Saat menjelang Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Alun-alun Utara Jogja selalu meriah dengan perayaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS). Maulid Nabi yang tahun ini jatuh pada tanggal 24 Desember mengakibatkan perayaan Sekaten kali ini durasinya lebih pendek. Dari yang biasanya 40 hari, perayaannya jadi cuma 21 hari (4-24 Desember). Meski lebih pendek menyerupai nya kemeriahannya tidak berkurang lho.
Sekaten yang berasal dari kata “suka” dan “ati” ini memang sanggup menjadi penawar gundah. Pasalnya, pasar malam ini menyediakan aneka jajanan, suvenir, dan wahana permainan dengan harga terjangkau. Keriaannya sanggup dinikmati segala usia, mulai dari bawah umur hingga orangtua.
Dengan konsepnya yang merakyat, pasar malam ini tidak hanya menarik warga sekitar saja. Banyak wisatawan, mahasiswa rantau, hingga turis ramai berkunjung ke Sekaten. Semata-mata untuk mencicipi atmosfer orisinal pasar rakyat ala Jogja.
Sebelum pergi ke perayaan Sekaten, Admin punya beberapa tips untuk kau persiapkan. Ini semoga kau sanggup merencanakan ber-Sekaten dengan lebih baik. Simak ya..
Serius deh, Sekaten bukan ajang untuk merenung dan menikmati kesunyian. Pasar ini yakni pasar perayaan. Konsepnya yakni mengajak para pengunjung menikmati kegembiraan bersama handai taulan.
Kecuali kau berangkat sendirian setelah komitmen bertemu orang lain di sana, jangan coba-coba menggalau di angkringan. Apalagi sambil memandang pasangan-pasangan, keluarga, atau orang yang berseliweran. Jangan!
Kalaupun tidak punya sahabat yang sanggup diajak, kau sanggup mulai cari lewat aplikasi pertemanan atau aplikasi kencan online yang kini lagi marak-maraknya. Admin yakin, tidak ada orang yang menolak diajak ke Sekaten. Terlebih bagi para first dater.
Di Sekaten memang banyak kios yang dilengkapi atap terpal yang anti basah. Tapi menyerupai pasar malam lainnya, Sekaten juga diselenggarakan di ruang terbuka. Jalan-jalan yang membelah kios tetap tidak diberi atap apapun sehingga pengunjung sanggup mencicipi udara malam lebih leluasa.
Berhubung tahun ini pun Sekaten hadir ketika animo hujan, ada baiknya kau bawa perlengkapan yang sanggup mencegahmu dari kebasahan. Nggak lucu kalau kau hingga kehujanan, kemudian keliling-keliling dengan pakaian basah. Meski ada beberapa pengunjung ada yang menggunakan jas hujan, lebih disarankan untuk membawa payung. Payung lebih mudah dibawa setelah selesai digunakan.
Oh iya, ini penting juga kau ingat. Kalau kau menyimpan jas hujan di motor, jangan ditinggal di dalam motor. Lebih baik dibawa saja ke dalam pasar.
Akhir pekan memang menjadi pilihan utama bagi pengunjung, terutama bagi para pekerja dan mahasiswa yang sibuk ketika weekdays. Tapi kalau kau punya hari kosong selain weekend, sebaiknya pilih hari itu saja. Admin menyarankan begitu sebab Jogja tamat pekan macetnya luar biasa. Waktu tempuh perjalananmu sanggup bertambah dua kali lipat dibanding hari biasa.
Sebagai gosip pula, Desember tahun ini sedang ada perbaikan jalan di daerah kilometer nol, salah satu saluran utama menuju Alun-alun Utara. Akibatnya, saluran menuju Alun-alun Utara dari arah Malioboro ditutup. Perbaikan ini mengharuskan pengendara hanya sanggup berjalan di satu ruas jalan saja. Saat tamat pekan, pengunjung Sekaten akan membludak sehingga akan menyulitkan untuk mencari tempat parkir kendaraan.
Juga jangan lupakan fakta bahwa di tamat tahun, Jogja punya aneka macam aktivitas wisata. Banyak wisatawan berbondong-bondong tiba ke Jogja. Hampir semua program terpusat di waktu tamat pekan. Mendekati tamat Desember, kepadatan akan semakin bertambah. Wisatawan akan semakin memadati Jogja demi menikmati malam pergantian tahun.
Ada banyak lahan parkir di sekitar alun-alun Utara. Mulai dari halaman rumah warga sekitar hingga pinggir jalan di sekitar alun-alun. Ketika pengunjung sudah ramai, menentukan lokasi parkir akan jadi hal yang sangat merepotkan.
Bagi yang membawa motor, lebih baik parkir bersahabat alun-alun sebab banyak lahan tersedia di sana. Tapi ingat, jangan juga terlalu jauh. Sebab ketika malam semakin larut dan jumlah pengunjung makin berkurang, kadang kala tukang parkir meninggalkan lahan parkir begitu saja tanpa pengawasan.
Sementara bagi yang membawa mobil, kau sanggup parkir di Ngabean, Jalan Ahmad Dahlan. Meski agak jauh dari lokasi, parkir kendaraan beroda empat di tempat itu terhitung aman.
Jika harus membawa tas, pastikan tidak berisi banyak barang berat menyerupai laptop, jaket besar, atau peralatan make-up lengkap. Bawa perlengkapan seperlunya saja. Semakin sedikit barang bawaanmu, pasti langkah-langkahmu akan semakin enteng.
Jika kau ingin berbelanja banyak suvenir dan baju bekas alias awul-awul, tentu perlu wadah yang besar. Sebelum mengisinya dengan belanjaan, pastikan tas itu mempunyai ruang cukup banyak sehingga kau tidak perlu repot menjinjing barang belanjaan
Selain itu jangan pula membawa uang terlalu banyak. Ambil seperlunya saja sesuai barang atau masakan yang ingin kau beli. Sebab, namanya tempat ramai, copet mungkin sekali berkeliaran.
Pasar Sekaten itu luas, butuh waktu usang mengitarinya
Diperlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam untuk sanggup puas berbelanja sekaligus bermain wahana di Sekaten. Kamu perlu memperkirakan kapan harus istirahat dan kapan harus melanjutkan perjalanan.
Sekaten tidak punya banyak tempat duduk untuk tempat pengunjung beristirahat. Biasanya para pengunjung beristirahat di kios yang menjual masakan menyerupai angkringan, warung bakso, atau tempat-tempat masakan lainnya.
Alangkah lebih baik kalau kau menyediakan waktu beristirahat di tengah-tengah perjalanan. Ketimbang memacu tenaga hingga habis sebelum kemudian pulang. Dengan gas pol menyerupai itu, sanggup jadi kau akan meratapi bahwa ada satu-dua tempat yang terlewatkan.
Saran ini terkait dengan efisiensi tenaga. Kalau ingin belanja banyak, lebih baik tuntaskan di waktu awal. Setelah puas berbelanja, gres lanjutkan bermain di wahana yang tersedia. Dengan begitu tenaga tidak pribadi habis mengingat ada beberapa wahana yang menyita energi menyerupai kora-kora, trampolin, dan ombak asmara.
Sebetulnya ini problem opsi mau sanggup air minum di mana. Yang terang ke Sekaten wajib membawa air minum. Di sana kau akan berkeliling dengan jalan kaki sehingga akan menguras tenaga. Kalau kau membelinya di Sekaten, tentu harganya dua kali lipat lebih mahal dibanding warung biasa. Maka akan lebih baik kalau kau membawa air minum dari rumah.
Sebagian besar daerah Alun-alun Utara beralaskan tanah. Hanya sebagian kecil saja yang ditutupi paving blok atau papan kayu dadakan. Tahun ini pemerintah bergotong-royong sudah berupaya mengurangi genangan tersebut lewat revitalisasi drainase. Tapi tetap saja setelah turun hujan, kau harus berjibaku menghindari genangan air atau kubangan lumpur.
Sekadar saran praktis, lebih baik kau ke Sekaten menggunakan sandal. Kamu tentu tidak mau kan tidak nyaman ketika berjalan-jalan gara-gara sepatu berair kena hujan atau genangan air.
Lagipula, Sekaten bukan menyerupai mall. Kamu cukup berpenampilan seadanya. Mengenakan kaus oblong dan sandal justru mengasyikkan. Kamu sanggup berbaur dengan warga Jogja yang populer dengan kebersahajaannya.
Pedagang masakan dan barang-barang lain berjejer di seluruh penjuru pasar Sekaten. Mulai dari pintu masuk pun sudah ada banyak pedagang yang memperlihatkan dagangannya. Kamu sebaiknya tidak cepat tergiur dengan barang yang dijajakan tersebut.
Tanyakan ke temanmu yang sudah sering ke Sekaten kisaran harga barang incaranmu. Cara lebih mudah, kalau kau merasa harga yang ditawarkan tidak masuk akal, cari pedagang yang lain saja. Masih ada pedagang lain yang menjual barang atau masakan yang sama, yang mungkin lebih murah, asal kau mau bersabar.
Itulah beberapa tips yang sanggup Admin berikan. Kalau ada planning ke Jogja, sebaiknya kau mampir dan mencicipi meriahnya Pasar Sekaten.
featured image via wartapasar.com
Sekaten yang berasal dari kata “suka” dan “ati” ini memang sanggup menjadi penawar gundah. Pasalnya, pasar malam ini menyediakan aneka jajanan, suvenir, dan wahana permainan dengan harga terjangkau. Keriaannya sanggup dinikmati segala usia, mulai dari bawah umur hingga orangtua.
Dengan konsepnya yang merakyat, pasar malam ini tidak hanya menarik warga sekitar saja. Banyak wisatawan, mahasiswa rantau, hingga turis ramai berkunjung ke Sekaten. Semata-mata untuk mencicipi atmosfer orisinal pasar rakyat ala Jogja.
Sebelum pergi ke perayaan Sekaten, Admin punya beberapa tips untuk kau persiapkan. Ini semoga kau sanggup merencanakan ber-Sekaten dengan lebih baik. Simak ya..
Jangan Datang Sendirian
Serius deh, Sekaten bukan ajang untuk merenung dan menikmati kesunyian. Pasar ini yakni pasar perayaan. Konsepnya yakni mengajak para pengunjung menikmati kegembiraan bersama handai taulan.
Kecuali kau berangkat sendirian setelah komitmen bertemu orang lain di sana, jangan coba-coba menggalau di angkringan. Apalagi sambil memandang pasangan-pasangan, keluarga, atau orang yang berseliweran. Jangan!
Kalaupun tidak punya sahabat yang sanggup diajak, kau sanggup mulai cari lewat aplikasi pertemanan atau aplikasi kencan online yang kini lagi marak-maraknya. Admin yakin, tidak ada orang yang menolak diajak ke Sekaten. Terlebih bagi para first dater.
Sedia Payung Sebelum Hujan
Di Sekaten memang banyak kios yang dilengkapi atap terpal yang anti basah. Tapi menyerupai pasar malam lainnya, Sekaten juga diselenggarakan di ruang terbuka. Jalan-jalan yang membelah kios tetap tidak diberi atap apapun sehingga pengunjung sanggup mencicipi udara malam lebih leluasa.
Berhubung tahun ini pun Sekaten hadir ketika animo hujan, ada baiknya kau bawa perlengkapan yang sanggup mencegahmu dari kebasahan. Nggak lucu kalau kau hingga kehujanan, kemudian keliling-keliling dengan pakaian basah. Meski ada beberapa pengunjung ada yang menggunakan jas hujan, lebih disarankan untuk membawa payung. Payung lebih mudah dibawa setelah selesai digunakan.
Oh iya, ini penting juga kau ingat. Kalau kau menyimpan jas hujan di motor, jangan ditinggal di dalam motor. Lebih baik dibawa saja ke dalam pasar.
Usahakan Tidak Datang Saat Akhir Pekan
Akhir pekan memang menjadi pilihan utama bagi pengunjung, terutama bagi para pekerja dan mahasiswa yang sibuk ketika weekdays. Tapi kalau kau punya hari kosong selain weekend, sebaiknya pilih hari itu saja. Admin menyarankan begitu sebab Jogja tamat pekan macetnya luar biasa. Waktu tempuh perjalananmu sanggup bertambah dua kali lipat dibanding hari biasa.
Sebagai gosip pula, Desember tahun ini sedang ada perbaikan jalan di daerah kilometer nol, salah satu saluran utama menuju Alun-alun Utara. Akibatnya, saluran menuju Alun-alun Utara dari arah Malioboro ditutup. Perbaikan ini mengharuskan pengendara hanya sanggup berjalan di satu ruas jalan saja. Saat tamat pekan, pengunjung Sekaten akan membludak sehingga akan menyulitkan untuk mencari tempat parkir kendaraan.
Juga jangan lupakan fakta bahwa di tamat tahun, Jogja punya aneka macam aktivitas wisata. Banyak wisatawan berbondong-bondong tiba ke Jogja. Hampir semua program terpusat di waktu tamat pekan. Mendekati tamat Desember, kepadatan akan semakin bertambah. Wisatawan akan semakin memadati Jogja demi menikmati malam pergantian tahun.
Jangan Pilih Tempat Parkir Asal-asalan
Ada banyak lahan parkir di sekitar alun-alun Utara. Mulai dari halaman rumah warga sekitar hingga pinggir jalan di sekitar alun-alun. Ketika pengunjung sudah ramai, menentukan lokasi parkir akan jadi hal yang sangat merepotkan.
Bagi yang membawa motor, lebih baik parkir bersahabat alun-alun sebab banyak lahan tersedia di sana. Tapi ingat, jangan juga terlalu jauh. Sebab ketika malam semakin larut dan jumlah pengunjung makin berkurang, kadang kala tukang parkir meninggalkan lahan parkir begitu saja tanpa pengawasan.
Sementara bagi yang membawa mobil, kau sanggup parkir di Ngabean, Jalan Ahmad Dahlan. Meski agak jauh dari lokasi, parkir kendaraan beroda empat di tempat itu terhitung aman.
Bawa Barang Seperlunya
Jika harus membawa tas, pastikan tidak berisi banyak barang berat menyerupai laptop, jaket besar, atau peralatan make-up lengkap. Bawa perlengkapan seperlunya saja. Semakin sedikit barang bawaanmu, pasti langkah-langkahmu akan semakin enteng.
Jika kau ingin berbelanja banyak suvenir dan baju bekas alias awul-awul, tentu perlu wadah yang besar. Sebelum mengisinya dengan belanjaan, pastikan tas itu mempunyai ruang cukup banyak sehingga kau tidak perlu repot menjinjing barang belanjaan
Selain itu jangan pula membawa uang terlalu banyak. Ambil seperlunya saja sesuai barang atau masakan yang ingin kau beli. Sebab, namanya tempat ramai, copet mungkin sekali berkeliaran.
Atur Tempo Saat Berkeliling
Pasar Sekaten itu luas, butuh waktu usang mengitarinya
Diperlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam untuk sanggup puas berbelanja sekaligus bermain wahana di Sekaten. Kamu perlu memperkirakan kapan harus istirahat dan kapan harus melanjutkan perjalanan.
Sekaten tidak punya banyak tempat duduk untuk tempat pengunjung beristirahat. Biasanya para pengunjung beristirahat di kios yang menjual masakan menyerupai angkringan, warung bakso, atau tempat-tempat masakan lainnya.
Alangkah lebih baik kalau kau menyediakan waktu beristirahat di tengah-tengah perjalanan. Ketimbang memacu tenaga hingga habis sebelum kemudian pulang. Dengan gas pol menyerupai itu, sanggup jadi kau akan meratapi bahwa ada satu-dua tempat yang terlewatkan.
Belanja Dulu, Baru Main Wahana
![]() |
| kalau kau kehabisan energi ketika main wahana, bisa-bisa lemas |
Saran ini terkait dengan efisiensi tenaga. Kalau ingin belanja banyak, lebih baik tuntaskan di waktu awal. Setelah puas berbelanja, gres lanjutkan bermain di wahana yang tersedia. Dengan begitu tenaga tidak pribadi habis mengingat ada beberapa wahana yang menyita energi menyerupai kora-kora, trampolin, dan ombak asmara.
Bawa Air Minum dari Rumah
Sebetulnya ini problem opsi mau sanggup air minum di mana. Yang terang ke Sekaten wajib membawa air minum. Di sana kau akan berkeliling dengan jalan kaki sehingga akan menguras tenaga. Kalau kau membelinya di Sekaten, tentu harganya dua kali lipat lebih mahal dibanding warung biasa. Maka akan lebih baik kalau kau membawa air minum dari rumah.
Sandal Lebih Disarankan Daripada Sepatu
Sebagian besar daerah Alun-alun Utara beralaskan tanah. Hanya sebagian kecil saja yang ditutupi paving blok atau papan kayu dadakan. Tahun ini pemerintah bergotong-royong sudah berupaya mengurangi genangan tersebut lewat revitalisasi drainase. Tapi tetap saja setelah turun hujan, kau harus berjibaku menghindari genangan air atau kubangan lumpur.
Sekadar saran praktis, lebih baik kau ke Sekaten menggunakan sandal. Kamu tentu tidak mau kan tidak nyaman ketika berjalan-jalan gara-gara sepatu berair kena hujan atau genangan air.
Lagipula, Sekaten bukan menyerupai mall. Kamu cukup berpenampilan seadanya. Mengenakan kaus oblong dan sandal justru mengasyikkan. Kamu sanggup berbaur dengan warga Jogja yang populer dengan kebersahajaannya.
Bandingkan Harga Sebelum Membeli Sesuatu
Pedagang masakan dan barang-barang lain berjejer di seluruh penjuru pasar Sekaten. Mulai dari pintu masuk pun sudah ada banyak pedagang yang memperlihatkan dagangannya. Kamu sebaiknya tidak cepat tergiur dengan barang yang dijajakan tersebut.
Tanyakan ke temanmu yang sudah sering ke Sekaten kisaran harga barang incaranmu. Cara lebih mudah, kalau kau merasa harga yang ditawarkan tidak masuk akal, cari pedagang yang lain saja. Masih ada pedagang lain yang menjual barang atau masakan yang sama, yang mungkin lebih murah, asal kau mau bersabar.
Itulah beberapa tips yang sanggup Admin berikan. Kalau ada planning ke Jogja, sebaiknya kau mampir dan mencicipi meriahnya Pasar Sekaten.
featured image via wartapasar.com









